Rabu, 25 November 2009
Sopan santun adalah tata krama, etika dan tingkah laku yang sesuai dengan aturan yang berlaku, Sopan santun sangat lah penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Sopan santun diberikan sejak kita masih kecil dimana kita diajarkan berbicara kepada orang yang lebih tua, mengucapkan terima kasih, dan meminta maaf jika melakukan kesalahan serta menghargai orang yang sedang berbicara dan berbicara dengan kita.
Menurut saya sopan santun sangat lah penting karena kita lebih menghormati orang yang kebih tua.
dimana kita harus sopan santun?
kita melakukan sopan santun dimana saja.contohnya
seperti lita sedang bertamu ke rumah orang lain yang lebih tua dan kita juga harus bertutur kata yang naik,bersikap sopan tidak menunjukan sikap yang kurang menyenangkan seperti menganggap rumahorang lain itu seperti rumahnya sendiri.manfaat sopan santun itu sendiri adalah kita jadi lebih menghargai orang lain seperti orang lain itu menghargai diri kita.
jadi,kesimpulannya kita tidak harus bingung menempatkan sopan santun itu dimana sebab sopan santu itu bisa dilakukan dimana saja dan manfaatnya jadi lebih dihargai orang lain seperti kita menghargai diri kita sendiri.
Selasa, 27 Oktober 2009
Allport mengemukakan bahwa dengan memakai sebagai model mesin, hewan, anak-anak, tidak didapatkan dasar yang cukup kuat untuk menyusun teori yang bermanfaat mengenai tingkah laku manusia. Tingkah laku manusia menimbulkan pesimis terhadap kemungkinan yang terdapat dalam metode dan teori psikologi untuk menerangi tingkah laku manusia itu. Sifat kompoleks yang ada pada manusia itu terlalu besar untuk dimengerti secara sempurna oleh metode dan konsepsi ahli psikologi.
2.Jelaskan perkembangan propurium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat
Proprium menunjukan kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Itu berarti bahwa proprium (self) terdiri dari hal-hal atau proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu.Perkembangan proprium,Proprium itu berkembang dari masa bayi sampai adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan dalam satu konsep proprium.
Tujuh tingkat ‘diri’ yang dimaksiud oleh Allport meliputi:
1. Diri jasmaniah
Pada saat bayi dilahirkan, bayi tidak dapat membedakan antara diri (‘saya’) dan dunia sekitarnya. Kemudian berangsur-angsur dari hari ke hari, dengan makin bertambahnya kompleksnya belajar dan pengalaman-pengalaman perceptual, maka berkembanglah suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada ‘dalam saya’ dan hal-hal lain ‘diluar saya’.
Ketika bayi menyentuh (kulit ibunya), melihat (selimut dan dot susunya), dan mendengar (suara ayahnya), maka perbedaan itu makin lebih jelas. Diri jasmaniah muncul kira-kira usia 15 bulan. Kesadaran akan ‘saya jasmaniah’ merupakan langkah pertama ke arah tercapainya seluruh diri. Allport menyebutnya “jangkar abadi untuk kesadaran diri kita”, meskipun masih jauh dari menjadi seluruh diri orang itu.
2. Identitas diri
Anak mulai sadar identitasnya yang berlangsung terus sebagai seorang yang terpisah. Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang ‘saya’ tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman-pengalaman yang berubah-ubah.
Allport berpendapat segi yang sangat penting dalam identitas diri adalah nama orang. Nama itu menjadi lambang dari kehidupan seseorang yang mengenal dirinya dan membedakannya dari orang lain.
3. Harga diri
Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atau usahanya sendiri. Pada tingkat ini anak ingin membuat benda-benda, menyelidiki dan memuaskan perasaan ingin tahunya tentang lingkungan, memanipulasi dan mengubah lingkungan itu.
Anak yang berusia 2 tahun bersifat ingin tahu dan agresif, dapat menjadi sangan destruktif karna dorongan untuk memanipulasi dan menyelidiki ini menampakkan kuasanya, dan anak kelihatan bertingkah laku negative, yaitu kelihatannya selalu menentang segala sesuatu yang dikehendaki orang tua untuk dilakukannya.
Allport percaya bahwa hal ini merupakan suatu tingkat perkembangan yang menentukan. Apabila orang tua menghalangi kebutuhan anak untuk menyelidiki, maka perasaan harga diri yang timbul dapat dirusakkan. Akibatnya akan timbul perasaan dihina dan marah.
4. Perluasan diri
Perluasan diri terjadi mulai sekitar usia 4 tahun. Anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya, mulai memahami fakta bahwa beberapa orang diantaranya adalah milik anak tersebut. Contonya: anak berbicara tentang ‘rumahku’ atau ‘sekolahku’. Anak mempelajari arti dan nilai dari milik seperti terungkap dalam kata ‘kepunyaanku’.
5. Gambaran diri
Hal ini menunjukkan bagaiman anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini berkembang dari interaksi antara anak dengan orang tua. Lewat pengasuhan sehari-hari yang didalamnya ada pujian dan hukuman, anak belajar bahwa orang tuanya mengharapkannya supaya menampilkan tingkah laku tertentu dan menjauhi tingkahlaku-tingkahlaku lain.
Orang tua dapat menyebut anak itu ‘baik’ sebagai reaksi terhadap beberapa tingkah laku, dan ‘buruk’ sebagai reaksi terhadap beberapa tingkah laku lain. Dengan mempelajari harapan-harapan orang tua, anak mengembangkan dasar untuk suatu perasaan tanggung jawab moral serta untuk perumusan tentang tujuan-tujuan dan intense-intensi.
6. Diri sebagai pelaku rasioanal
Setelah anak mulai sekolah, diri sebagai pelaku rasioanal mulai timbul. Aturan-aturan dan harapan-harapan baru dipelajari dari guru-guru, teman-teman sekolah, atau teman sebaya di tempat tinggal.
Pada saat ini hal yang lebih penting ialah diberikannya aktivitas-aktivitas dan tantangan-tantangan intelektual. Oleh karenanya, anak-anak pada usia ini mulai mengikuti organisasi sekolah, seperti; OSIS (organisasi siswa intra sekolah), kelompok diskusi, kelompok belajar, kelompok pengembangan minat dan hobi. Di sini anak belajar bahwa dia dapat memecahkan masalah-masalah dengan mengunakan proses-proses yang logis dan rasional.
7. Perjuangan proprium
Allport percaya bahwa masa adolesensi merupakan suatu masa yang sangat menentukan. Orang sibuk dalam mencari identitas diri, sangat berbeda dengan identitas diri pada usia 2 tahun. Pertanyaan “siapa saya?”, kemudian “ke mana saya akan melangkah?”, hingga “saya akan sekolah terus atau saya akan bekerja?” adalah pertanyaan-pertanyaan yang penting. Karena didorong dan ditarik ke arah-arah berbeda oleh orang tua dan teman-teman sebaya, maka anak remaja itu mengadakan percobaan dengan peranan-peranan (termasuk menggunakan kedok untuk menutupi keasliannya), menguji gambaran diri, serta berusaha menemukan suatu kepribadian orang dewasa.
Segi yang sangat penting dari pencarian identitas adalah menetapkan definisi suatu tujuan hidup. Pentingnya pencarian ini adalah bagaimana seorang untuk pertama kalinya dia memperhatikan masa depan, menetapkan tujuan-tujuan hidup, dan melambungkan impian-impian jangka panjang. Bersamaan dengan ini ialah munculnya perkembangan daya dorong ke depan. Intensi-intensi, aspirasi-aspirasi, dan harapan-harapan orang itu mendorong kepribadian yang matang. Dalam pandangan Allport “Sasaran-sasaran yang menentukan” sangat penting membentuk kepribadian sehat.
3.Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kepribadian yang matang menurut allportDalam diri individu yang matang kita menemukan seorang pribadi yang tingkah lakunya ditentukan oleh sekumpulan sifat yang terorganisasi dan harmonis. Penentu utama tingkah laku dewasa yang masak adalah seperangkat sifat yang terorganisir dan seimbang yang mengawali dan membimbing tingkah laku sesuai dengan psinsip otonomi fungsional.
4.Jelaskan perkembangan kepribadian self menurut rogers
Self merupakan konstruk utama dalam teori kepribadian rogers, yang dewasa ini dikenal dengan ”Self concept “. Rogers mengartikan sebagai persepsi tentang karakteristik “I” atau “Me” dan persepsi tentang hubungan “I” atau “Me” dengan orang lain atau berbagai aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai yang terkait dengan persepsi tersebut. Diartikan juga sebagai keyakina tentang kenyataan, keunikan, dan kualitas tingkah laku diri sendiri. Konsep diri merupakan gambaran mental tentang diri seseorang, seperti : “Saya cantik”, “Saya seorang pekerja yang jujur”, dan “Saya seorang pelajar yang rajin”.
Hubungan antara “Self concept” dengan organisme terjadi dalam 2 kemungkinan, yaitu “congruence” atau “incongruence”. Kedua kemungkinan hubungan ini menentukan perkembangan kematangan, penyesuaian, dan kesehatan mental seseorang.
Apabila antara “Self concept” dengan organisme terjadi kecocokan maka hubungan itu disebut kongruen, tetapi apabila terjadi diskrepansi (ketidakcocokan) maka hubungan itu disebut inkongruen. Contoh yang inkongruen : Anda mungkin meyakini bahwa secara akademik anda seorang yang cerdas , namun ternyata nilai-nilai yang anda peroleh sebaliknya (organisme atau pengalaman nyata).
5.Peranan positif Regard dalam kepribadian individu menurut rogers
Positive Regards menentukan cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia tidak menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta.
6.Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya
- Keterbukaan Pada Pengalaman. Orang yang demikian berarti fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan-ungkapan.
- Kehidupan Eksistensial. Setiap pengalaman dirasakan segar dan baru, seperti sebelumnya belum pernah ada dalam cara. Maka dari itu, ada kegembiraan karena setiap pengalaman tersingkap.
- Kepercyaan Terhadap Organisme Orang Sendiri. Bertingkah laku menurut apa yang dirasa benar, merupakan pedoman yang sangat dapat diandalkan dalam memutuskan suatu tindakan.
- Perasaan Bebas. Orang yang berfungsi sepenuhnya memilki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan dan peristiwa-peristiwa masa lalu.
- Kreativitas. Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki kreativtias dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun.
Senin, 12 Oktober 2009
PERBEDAAN ALIRAN PSIKOANALISA,BEHAVIOURISTIK, DAN HUMANISTIK
Psikonaliasis disebut-sebut sebagai kekuatan pertama dalam aliran psikologi. Aliran ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1890-an oleh Simund Freud, seorang ahli neurologi yang berhasil menemukan cara-cara pengobatan yang efektif bagi pasien-pasien yang mengalami gangguan gejala neurotik dan histeria melalui teknik pengobatan eksperimental yang disebut abreaction, sebuah kombinasi antara teknik hipnotis dengan katarsis, yang dia pelajari dari senior sekaligus sahabatnya, Dr. Josef Breuer. Bersama-sama dengan Breuer, Freud menangani pasien-pasien dengan gangguan histeria yang menjadi bahan bagi tulisannya, :”Studies in Histeria”. Kerjasamanya dengan Jean Martin Charcot, dokter syaraf terkenal di Perancis, dia banyak menggali tentang gejala-gejala psikosomatik dari pasien-pasien yang mengalami gangguan seksual.
Freud berhasil mengembangkan teori kepribadian yang membagi struktur mind ke dalam tiga bagian yaitu : consciousness (alam sadar), preconsciousness (ambang sadar) dan unconsciousness (alam bawah sadar). Dari ketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas. Freud mengembangkan konsep struktur mind tersebut dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego. Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera. Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral. Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah. Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan id dan superego. Apabila tuntutan ini tidak berhasil diatasi dengan baik, maka ego terancam dan muncullah kecemasan (anxiety). Dalam rangka menyelamatkan diri dari ancaman, ego melakukan reaksi defensif /pertahanan diri. Hal ini dikenal sebagai defense mecahnism yang jenisnya bisa bermacam-macam, seperti : identifikasi, proyeksi, fiksasi, agesi regresi, represi.
Pemikiran Psikoanalisis dari Freud semakin terus berkembang, Alfred Adler (1870-1937), sebagai pengikut Freud yang berhasil mengembangkan teorinya sendiri yang disebut dengan Individual Psychology. Konsep utama Adler adalah organ inferiority. Berangkat dari teorinya tentang adanya inferiority karena kekurangan fisik yang berusaha diatasi manusia, ia memperluas teorinya dengan menyatakan bahwa perasaan inferior adalah universal. Setiap manusia pasti punya perasaan inferior karena kekurangannya dan berusaha melakukan kompensasi atas perasaan ini. Kompensasi ini bisa dalam bentuk menyesuaikan diri ataupun membentuk pertahanan yang memungkinkannya mengatasi kelemahan tersebut. Selanjutnya, Adler juga membahas tentang striving for superiority, yaitu dorongan untuk mengatasi inferiority dengan mencapai keunggulan. Dorongan ini sifatnya bawaan dan merupakan daya penggerak yang kuat bagi individu sepanjang hidupnya. Adanya striving for superiority menyebabkan manusia selalu berkembang ke arah kesempurnaan. Teorinya ini yang membuat Adler memiliki pandangan lebih optimis dan positif terhadap manusia serta lebih berorientasi ke masa depan dibandingkan Freud yang lebih berorientasi ke masa lalu.
2.BEHAVIOURISTIKTeori utama dari Watson yaitu konsep stimulus dan respons (S-R) dalam psikologi. Stimulus adalah segala sesuatu obyek yang bersumber dari lingkungan. Sedangkan respon adalah segala aktivitas sebagai jawaban terhadap stimulus, mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat tinggi. Watson tidak mempercayai unsur herediter (keturunan) sebagai penentu perilaku dan perilaku manusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat penting. Pemikiran Watson menjadi dasar bagi para penganut behaviorisme berikutnya.
Teori-teori yang dikembangkan oleh kelompok behavioristik terutama banyak dihasilkan melalui berbagai eksperimen terhadap binatang. Berikut ini disajikan beberapa teori penting yang dihasilkan
1. Connectionism ( S-R Bond) menurut Thorndike.
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya:
- Law of Effect; artinya bahwa jika sebuah responsmenghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan Stimulus – Respons akan semakin kuat.
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov
Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan yang dituntut.3. Operant Conditioning menurut B.F. Skinner
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
4. Social Learning menurut Albert Bandura
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori belajar yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya.3.HUMANISTIK
Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya.
Kehadiran psikologi humanistik muncul sebagai reaksi atas aliran psikoanalisis dan behaviorisme serta dipandang sebagai “kekuatan ketiga “ dalam aliran psikologi. Psikoanalisis dianggap sebagai kekuatan pertama dalam psikologi yang awal mulanya datang dari psikoanalisis ala Freud yang berusaha memahami tentang kedalaman psikis manusia yang dikombinasikan dengan kesadaran pikiran guna menghasilkan kepribadian yang sehat. Kelompok psikoanalis berkeyakinan bahwa perilaku manusia dikendalikan dan diatur oleh kekuatan tak sadar dari dalam diri.
Senin, 05 Oktober 2009
penyakit hati
penertian dari dengkih itu sendiri adalah suatu sikap dimana orang lain merasa bahagia tetapi kita berusaha merusaknya atau menghilangkan nikmat tersebut,sikap seperti ini sering sekali tidak disukai banyak orang.
fitnah,adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta.biasanya orang yang mempunyai sifat seperti ini lambat laun tidak mempunyai teman
buruk sangka : sifat yang belum tentu benar dan belum tentu ada faktanya.
saya mempuyai teman sebut saja "M" dia punya sifat yang menurut saya belum tentu semua orang menerima kekurangan dirinya itu,jadi ketika dia mempunyai sahabat ya kita sebut saja "S"dia bersahabat cukup lama dari masa SMA dan ketika dia masuk berguruan tinggi persahabatan dia mulai menghadapi masalah dan salah satu dari mereka sebut saja sii."M" merasa dengki dengan sahabat dekatnya itu cuma karena seorang laki-laki,dia merasa iri ketika sii."S" mempunyai pacar.semenjak sii."S" mempunyai pacar sii."M" slalu menjelek-jelekan "S".makin lama makin menjadi kelakuannya "S" lalu menegur "M" ada apa ya kok kamu kayanya tidak senang dengan aku dan "M" berkata tidak aku tidak pernah punya perasaan seperti ap yang kamu katakan.setelah "S" menanyakan itu dia mengambil keputusan untuk berjaga jarak dengan "M".
kesimpulannya: kita memang gampang tuk mendapatkan seorang teman tetapi mencari seorang SAHABAT kita sulit mendapatkannya dan bahkan jarang orang bisa menerima kita apa adanya
perbedaan teori sigmund freud dan ericson
Ajaran psikoanalisis menyatakan bahwa perilaku seseorang itu lebih rumit dari pada apa yang dibayangkan pada orang tersebut.
Di sini, Freud memberikan indikasi bahwa tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalah bagaimana mengendalikan dorongan agresif itu. Bagi Sigmund Freud, rasa resah dan cemas seseorang itu ada hubungannya dengan kenyataan bahwa mereka tahu umat manusia itu akan punah.
kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah permukaan laut, dimana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang terlihat di permukaan. Demikianlah juga halnya dengan kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang tertekan akan dihimpun dalam alam ketidaksadaran.
Teori Perkembangan Kepribadian menurut Sigmund Freud
Perkembangan kepribadian:Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.
Bagi Erikson, dinamika kepribadian selalu diwujudkan sebagai hasil interaksi antara kebutuhan dasar biologis dan pengungkapannya sebagai tindakan-tindakan sosial. Tampak dengan jelas bahwa yang dimaksudkan dengan psikososial apabila istilah ini dipakai dalam kaitannya dengan perkembangan.
tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara fisik dan psikologis.
Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah “delapan tahap perkembangan manusia”
berdalil bahwa setiap tahap menghasilkan epigenetic
Gambaran dari perkembangan cermin mengenai ide dalam setiap tahap lingkaran kehidupan sangat berkaitan dengan waktu, yang mana hal ini sangat dominan dan karena itu muncul , dan akan selalu terjadi pada setiap tahap perkembangan hingga berakhir pada tahap dewasa, secara keseluruhan akan adanya fungsi/kegunaan kepribadian dari setiap tahap itu sendiri. Selanjutnya, Erikson berpendapat bahwa tiap tahap psikososial juga disertai oleh krisis. Perbedaan dalam setiap komponen kepribadian yang ada didalam tiap-tiap krisis adalah sebuah masalah yang harus dipecahkan/diselesaikan.
Menurut Erikson delapan tahap perkembangan yang ada berlangsung dalam jangka waktu yang teratur maupun secara hirarkri, akan tetapi jika dalam tahap sebelumnya seseorang mengalami ketidakseimbangan seperti yang diinginkan maka pada tahap sesudahnya dapat berlangsung kembali guna memperbaikinya.
(1) Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada tiap individu dapat dilihat/dibaca untuk mendorong, mengetahui, dan untuk saling mempengaruhi, dalam radius soial yang lebih luas.
(2) Masyarakat, pada prinsipnya, juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam tahap-tahap yang ada.