Senin, 25 April 2011

PRIVASI,RUANG PERSONAL (SPACE) DAN TERITORIALITAS PADA LINGKUNGAN DAN HUBUNGAN ANTARA KETIGANYA

A. PENGERTIAN PRIVASI
Privasi adalah tingkat interaksi atau keterbukaan yang dihendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkat privasi yang di inginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai orang lain. Tetapi ada juga privasi tergantung dari pola-pola perilaku dalam konteks budaya dan dalam kepribadian individu.
Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi privasi :
• Factor personal
• Factor situasional
• Factor budaya

1. Factor personal. Marshall (1987), mengatakan bahwa perbedaan dalam latar belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan akan privasi. Dalam penelitiannya, di temukan bahwa anak-anak tumbuh dalam suasana rumah yang sesak akan lebih memilih keadaan yang anonym dan reserve saat ia dewasa.
2. Faktor situasional adalah beberapa hasil penelitian tentang privasi dalam dunia kerja, secara umum menyimpulkan bahwa kepuasan terhadap kebutuhan akan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar lingkungan mengizinkan orang-orang di dalamnya untuk menyendiri (Gifford, 1987)
3. Faktor budaya adalah Penemuan dari beberapa peneliti, tentang privasi dalam berbagai budaya (seperti Patterson dan Chiswick pada suku Iban di Kalimantan, Yoors pada orang Gypsy dan Geertz pada orang Jawa dan Bali) memandang bahwa pada tiap-tiap budaya tidak ditemukan adanya perbedaan dalam banyaknya privasi yang diinginkan, tetapi sangat berbeda dalam cara bagaimana mereka mendapatkan privasi (Gifford, 1987)


PENGARUH PRIVASI TERHADAP PERILAKU

Maxine Wolfe dan kawan-kawan (dalam Holahan, 1982) mecatat bahwa pengelolahan hubungan interpersonal adalah pusat dari pengalaman tentang privasi dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, orang yang terganggu privasinya akan merasakan keadaan yang tidak mengenakkan. Sedangkan Schwartz (dalam Holahan, 1982) menemukan bahwa kemampuan untuk menarik diri ke dalam privasi (privasi tinggi) dapat membantu membuat hidup ini lebih mengenakkan saat harus berurusan dengan orang-orang yang “sulit”. Sementara hal yang senada diungkapkan oleh westin bahwa saat-saat kita mendapatkan privasi seperti yang kita inginkan, kita dapat melakukan pelepasan emosi dari akumulasi tekanan hidup sehari-hari dan kita juga dapat melakukan evaluasi diri serta membantu kita mengembangkan dan mengelola perasaan otonomi diri. Otonomi ini meliputi perasaan bebas, kesadaran memilih dan kemerdekaan dari pengaruh orang lain.

B. RUANG PERSONAL ( SPACE)

1. Pengertian Ruang Personal

Ruang pribadi adalah kawasan sekitarnya seseorang yang mereka anggap sebagai psikologis mereka. Gagasan ruang pribadi berasal dari Edward T. Hall , ide-ide yang dipengaruhi oleh Heini Hediger studi dari perilaku hewan kebun binatang.
Ruang pribadi itu sebuah tempat yang nggak terbatas oleh bentuk fisik . ruang pribadi adalah tempat untuk kita menjadi diri kita sendiri. Melakukan sesuatu yang menjadi passion kita. Keinginan yang terpendam, yang sangat bernafsu untuk kita wujudkan dan kerjakan. Tanpa di batasi oleh peraturan, orang lain, bahkan diri kita sendiri. Tempat untuk bebas berekspresi menjadi diri kita sesungguhnya. Lebih jauh lagi ruang pribadi itu adalah “tempat kita melepaskan topeng kita”.
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita berbicara dengan orang lain, kita membuat jarak terhadap orang yang kita ajak bicara, jarak ini sangat bergantung pada bagaimana sikap dan persepsi kita terhadap orang tersebut. Persepsi ruang inilah yang disebut oleh J.D. Fisher sebagai personal space. Personal space didefinisikan sebagai suatu batas maya yang mengelilingi kita yang dirasakan sebagai wilayah pribadi kita dan tidak boleh dilalui oleh orang lain.
Jika dianalogikan, Personal space ini seperti layaknya sebuah tabung yang memiliki lapisan-lapisan. Lapisan-lapisan ini adalah ruang-ruang tak terlihat dimana kita merasa aman terhadap lawan bicara kita. Pelanggaran terhadap jarak ini dapat membuat sang “korban" merasa tidak nyaman, kesal, cemas, atau bahkan mungkin marah. Menurut E.T. Hall ada 4 lapisan personal space:

a. Jarak intim: (0-0.5m) jarak ini adalah jarak dimana kita hanya mengizinkan orang-orang yang terasa sangat dekat dengan kita untuk berada didalamnya. Biasanya kekasih/pasangan, orang tua, kakak/adik, dan sahabat dekat dapat memasukinya tanpa menimbulkan rasa risih.

b. Jarak personal: (0.5-1.3m) jarak ideal untuk percakapan antara 2 orang teman atau antar orang yang sudah saling akrab.

c. Jarak sosial: (1.3-4m) jarak yang biasa kita buat untuk hubungan yang bersifat formal, seperti: bisnis, pembicaraan dengan orang yang baru kita kenal, dsb.

d. Jarak publik: (4-8m) jarak untuk hubungan yang lebih formal seperti penceramah dengan hadirinnya. Paspampresnya amerika biasanya membuat ruang kosong selebar +/- 4m untuk menjaga pejabat penting.


2. Ruang Personal dan Perbedaan Budaya

Ruang pribadi adalah sangat bervariasi. Mereka tinggal di tempat-tempat padat penduduk cenderung memiliki ruang pribadi yang lebih kecil. Warga India cenderung memiliki ruang pribadi lebih kecil daripada di Mongolia padang rumput , baik dalam hal rumah dan individu . Untuk contoh yang lebih rinci, lihat hubungi Tubuh dan ruang pribadi di Amerika Serikat.
Ruang pribadi telah berubah historis bersama dengan batas-batas publik dan swasta dalam budaya Eropa sejak Kekaisaran Romawi. Topik ini telah dieksplorasi dalam A History of Private Life, di bawah redaktur umum Philippe Aries dan Georges Duby , diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh Belknap Press.
Ruang pribadi adalah juga dipengaruhi oleh posisi seseorang dalam masyarakat dengan individu-individu kaya lebih menuntut ruang pribadi yang lebih besar. Orang membuat pengecualian terhadap, dan memodifikasi kebutuhan ruang mereka. Sejumlah hubungan dapat memungkinkan untuk ruang pribadi untuk dimodifikasi dan ini termasuk hubungan keluarga, mitra romantis, persahabatan dan kenalan dekat di mana tingkat yang lebih besar kepercayaan dan pengetahuan seseorang memungkinkan ruang pribadi untuk dimodifikasi.


C. TERITORIALITAS

Holahan (dalam Iskandar, 1990), mengungkap bahwa teritorialitas adalah suatu tingkah laku yang diasosiasikan pemilikan atau tempat yang ditempatinya / area yang sering melibatkan ciri pemilikannya dan pertahanan dari serangan orang lain.
Menurut Sommer dan de War perbedaan ruang personal dengan teritorialitas adalah ruang personal dibawa kemanapun seseorang pergi dan tidak memperlihatkan dengan jelas kawasan yang menjadi pembatas antar dirinya dengan orang lain. Sedangkan teritori memiliki implikasi tertentu yang secara geografis merupakan daerah yang tidak berubah-ubah dengan batasan-batasan yang nyata.
1. Karakter dasar dari suatu teritori yaitu
1. Kepemilikan dan tatanan tempat.
2. Personalisasi atau penandaan wilayah.
3. Taturan atau tatanan untuk mempertahankan terhadap gangguan
4. Kemampuan berfungsi yang meliputi jangkauan kebutuhan fisik dasar, psikologis, sampai kepuasan kognitif dan kebutuhan estetika.

D. Hubungan antara privasi, ruang personal dan teritorialitas dengan lingkungan.

Berdasarkan penjelasan mengenai Privasi, Teknik Teritorialitas, dan Ruang Personal diatas tentunya pasti sangat erat hubungannya dengan keadaan lingkungan. Dimana ketiga hal tersebut sangat mempengaruhi lingkungan ditinjau dari faktor-faktor yang menyebabkan, ataupun isi dari penjelasan tersebut.
Berikut akan dijelaskan tentang Privasi ternyata berpengaruh terhadap situasi lingkungan , dimana ketika ada seseorang yang memiliki tingkat privasi yang tinggi terhadap masalah yang sedang ia alami maka, orang tersebut cenderung ingin memisahkan diri dari lingkungannya dan cenderung, mencari tempat dimana ia bisa menyendiri. Tentunya lingkungan sekitarnya pun akan mengalami perubahan, perubahan terjadi yang paling mencolok adalah keluarganya. Keluarga pasti bertanya-tanya dengan masalah apa yang sedang dialami, tetapi ia tertutup dengan masalahnya. Lain halnya dengan seseorang yang memiliki privasi yang rendah terhadap masalah yang ia alami maka, orang tersebut cenderung mau berbagi terhadap orang dekatnya, baik keluarga ataupun teman-temannya, sehingga lingkungan keluarga dan lingkungan pertemanannya tau keadaan orang tersebut. Tapi, privasi yang tinggi dan rendah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam penilaian hubungannya dengan lingkungan. Biasanya kita tidak terlalu menyukai orang-orang yang terlalu terbuka atau tertutup dalam kehidupan sehari-hari, tapi kita lebih menyenangi orang yang dapat mengimbangi antara keterbukaan dan ketertutupan dalam menghadapi masalah, sehingga ia dapat mengatur privasinya dalam berinteraksi di dalam lingkungan masyarakat.
Hubungan antara Teknik Teritorial dengan lingkungan dimana territorial terbagi atas 3 bagian : territorial primer, sekunder, dan umum. Primer contohnya adalah ruang kerja, ruang tidur, dimana jika seseorang memiliki ruang kerja yang tidak teratur, maka juga dapat mengakibatkan ketidaknyamanan di lingkungan sekitarnya walaupun tingkat ketidaknyamanannya tidak terlalu tinggi, territorial sekunder contohnya, toilet yang sifatnya semi public dimana daerah tersebut sering dikunjungi oleh banyak orang apabila keadaan toilet tidak bersih, juga akan mengakibatkan lingkungan masyarakat merasa tidak nyaman. Territorial umum contohnya adalah antrian karcis yang jika tidak antri atau tidak menaati tata tertib pembelian karcis maka, akan mengakibatkan perselisihan yang dapat menimbulkan lingkungan masyarakat terganggu.
Hubungan antara Ruang Personal dengan lingkungan adalah dimana ruang personal ini berkaitan dengan batas-batas yang ada di sekeliling orang dimana jika batas ini terganggu atau ada ketidaknyaman dalam diri seseorang akan mengakibatkan lingkungan yang berada di sekitarnya pasti terganggu. Contohnya : seseorang yang masuk ke dalam bus tapi, mengganggu penumpang lain tentunya akan mengakibatkan, penumpang lainnya terganggu.
Dari penjabaran di atas tentunya dapat disimpulkan bahwa privasi, teknik territorial, dan ruang personal sangat erat kaitannya dengan lingkungan sekitar, dan dapat pula menyebabkan ketidakyamanan jika tidak digunakan dengan baik.