A.
Mengendalikan Fungsi Manajemen
·
Pengertian Controlling (
Mengendalikan )
Controlling adalah kegiatan
pengawasaan dengan cara melakukan penilaian dan mengendalikan jalannya kegiatan
organisasi (Ranggabawono,2006)
Menurut Umar (2000) Pengendalian (controlling)
manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi dan
perencanaan sasarannya guna mendisain system informsi umpan balik,
membandingkan system kerja dengan standar yang telah ditetapkan lebih dulu,
menentukan adanya penyimpangan dan mencatat besa kecil penyimpan, serta
mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sember
perusahaan dimanfaatkan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan
organisasi
Terdapat empat langkah – langkah controlling
yaitu :
1. menetapkan standar dan mtode untuk
mengukur prestasi
2. mengukur prestasi kerja
3. membandingkan prestasi dengan
standar yang ada
4. mengambil tindakan korektif atas
prestasi kerja
Pengendalian (controlling)
meupakan bagian dari kinerja manajemen dalam suatu organisasi atau intansi.
Proses controlling akan berjalan dengan mudah, lancar, dan sesuai sasaran jika
sudah ada standar kinerjanya..
·
Langkah – Langkah Dalam
Mengendalikan Fungsi Manajemen
Langkah – langkah dasar dalam controlling
yaitu :
1. membuat standar,
2. membandingkan kinerja actual dengan
standar,
3. dan perbaikan terhadap penyimpangan
yang muncul.
Menurut Herujuito (2001) controlling
yaitu kegiatan menyesuaikan antara pelaksanaan dan rencana – rencana yang telah
ditentukan.
Pengendalian (controlling)
1. membandingkan hasil – hasil
pekerjaan dengan rencana secara keseluruhan
2. menilai hasil pekerjaan dengan
standar hasil kerja
3. membuat media pelaksanaan secara
tepat
4. memberitahuankan media pengukur
pekerjaan
5. memindahkan data secara terinci agar
dapat terlihat perbandingan dan penyimpangan – penyimpangannya.
6. membuat saran tindakan – tindakan
perbaikan jika dirasa oleh anggota
7. memberitahu anggota – anggota yang
bertanggung jawab terhadap pemberian penjelasan
8. melaksanakan pengawasaan sesuai
dengan petunjuk hasil
·
Tipe – Tipe Kontrol Dalam
Manajemen
1.
Awal) Preliminary, Kadang-kadang disebut kendali feedforward,
Hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini
menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat
tersedia untuk memenuhinya
2.
(Saat
ini) Concurrent, Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses.
Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan
aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang
dikerjakan dengan tepat.
3.
(Akhir)
Post-action, Kadang-kadang disebut kendali feedback , Kendali ini
mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada
hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
·
Jelaskan Proses Kontrol
Manajemen
Proses
pengendalian manajemen adalah kegiatan yang digunakan oleh seluruh manajemen untuk menjamin bahwa
anggota organisasi bawahan yang disupervisi
akan mengimplementasikan strategi yang ditetapkan.
Proses
manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara
integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses
perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses
pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat
praktisi dan ahli mengenai manajemen.
- Kekuasaan dan Penggaruh
·
Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang
atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok
lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan
dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu;
Menurut Ossip K. Flechtheim: “Kekuasaan
sosial adalah keseluruhan dari kemampuan, hubungan – hubungan dan proses –
proses yang menghasilkan ketaatan dari pihak lain ... untuk tujuan – tujuan
yang ditetapkan pemegang kekuasaan (Social
power is the sum total of all those
capacities, relationships and processes by which compliance of others is
secured ... for ends determined by the power holder);
Menurut Robert M. MacIver:
“Kekuasaan sosial adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain,
baik secara langsung dengan jalan memberi perintah, maupun secara tidak
langsung dengan mempergunakan segala alat dan cara yang tersedia (Social power is the capacity to control the
behavior of others either directly by fiat or indirectly by the manipulation of
available means);
Kekuasaan politik adalah kemampuan
untuk mempengaruhi kebijakan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat
– akibatnya sesuai dengan tujuan – tujuan pemegang kekuasaan sendiri
Kekuasaan
adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan
kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak
boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang
atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai
dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan
kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan
kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992)
OSSIP K. FLECHTHEIM membedakan dua
macam kekuasaan politik, yakni:
a. Bagian
dari kekuasaan sosial yang (khususnya) terwujud dalam negara (kekuasaan negara
atau state power), seperti lembaga – lembaga pemerintahan; DPR, Presiden dan
sebagainya;
b. Bagian dari kekuasaan sosial yang ditujukan kepada negara;
·
Sumber – Sumber Kekuasaan
Ada 5 sumber kekuasaan menurut john
brench dan Bertram raven yaitu
1. Kekuasaan menghargai (reward power)
Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan
seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan
perintah.
2. Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan
orang untuk menghukum orang yang dipengaruhikalau tidak memenuhi perintah atau
persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3.
Kekuasaan
sah (legitimate power).
Kekuasaan formal yang diperoleh
berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang
dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada
batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi
atau keyakinan bahwa pemberi pengaruhmempunyai keahlian relevan atau
pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi
5.
Kekuasaan
rujukan (referent power)
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang
atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi pemberi
penaruh yang menjaadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi
·
Unsur – Unsur Kekuasaan
1. Wewenang
mengenai peranan atas posisi yang
resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti.wewenang dapat
bersifat formal maupun informal. Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk
mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahannya.
Contoh : hubungan pembantu rumah
tangga dengan majikannya pembantu rumah tangga melaksanakan perintah-perintah
yang diperintahkan majikannya serta memberikan tenaganya untuk membantu
pekerjaan rumah tangga majikannya dan di pihak majikannya yang mempunyai
wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah tangganya dapat berjalan dengan
baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu.
2. Paksaan
Adanya ancaman yang tidak di
inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi. Contoh : seorang
preman yang sering menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.
3. Manipulatif
Merupakan kekuasaan yang bersifat
licik yang dapat menipu atau mempengaruhi orang lain agar seseorang dapat
tertarik padanya. Sebuah titik dimana kita berusaha “melebihkan atau
“mengurangkan sesuatu sehingga tidak tampak seperti nyatanya.
Contoh :seperti melukis terkadang
mereka menambahkan sedikit warna di sini dan sana untuk menunjukan bahwa
sebenarnya yang terlihat itu “lebih indah”, atau mungkin, “tidak begitu hebat”,
untuk menunjukan bahwa mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gembar
menabung.
4. Kerjasama
Kerjasama adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh : dalam kelompok adanya
kerjasama dalam memperoleh tujuan.
5. Upah
dan prestasi kerja
prestasi kerja dari setiap karyawan
perlu dinilai. Oleh karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui
mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja.
contoh : seorang yang bekerja dan
mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap mendapatkan upah yang
diberikan.atasannya
·
Bentuk – Bentuk Kekuasaan
Menurut French & Raven
1.
Coercive
Power (Kuasa Paksaan) adalah kemampuan untuk menghukum atau memperlakukan
seseorang yang tidak melakukan permintaan atau perintah. Diperoleh dari salah
satu kapasitas untuk membagikan punishment pada mereka yang tidak mematuhi
permintaan atau perintah. Kekuasaan ini juga bisa dibilang kekuasaan karena
rasa takut oleh seseorang yang memiliki kuasa dalam suatu hal. Karena hal
itulah orang-orang yang menjadi bawahan atau pengikutnya, menjadi tunduk dan
mau untuk melakukan perintah yang diberikan oleh orang yg berkuasa itu. Karena
jika mereka tidak mengikuti apa yang diperintahkan, maka bawahan/pengkutnya
tersebut akan mendapatkan sebuah hukuman. Menurut Molm, 1987,1988 Seseorang
juga menggunakan Coersive untuk mempengaruhi anggota grup lain, walaupun
kebanyakan orang lebih memilih untuk menggunakan reward power daripada coersive
power jika keduanya tersedia.
2. Insentif Power (Reward
Power)
Reward power adalah suatu sikap yang patuh /tunduk yang dicapai berdasarkan
kepatuhan/kemampuan untuk memberikan reward (imbalan) agar dipandang orang lain
berharga, Seseorang akan patuh terhadap orang lain, jika dijanjikan akan
diberikan sebuah imbalan yang sesuai dengan prestasinya. Selain itu
reward power juda bisa diartikan kemampuan dalam mengontrol distribusi dalam
pemberian reward atau menawarkan pada grup lainnya. Contoh dari Reward Power adalah bisa dalam bentuk : Bintang emas
untuk murid, gaji untuk karyawan, persetujuan sosial untuk subyek dalam
eksperimen, positif feed back untuk karyawan, makanan untuk orang kelaparan,
kebebasan untuk narapidana, dan bahkan bunuh diri untuk yang merasa hidupnya
tersiksa.
3. Legitimate Power (Kuasa yang
sah)
Legitimate power adalah Pemimpin memperoleh hak dari pemegang kekuatan untuk
memerlukan dan menuntut ketaatan. Seseorang yang telah memiliki legitimate
power, akan menuntut bawahan atau pengikutnya untuk selalu taat pada
peraturannya. Karena legitimate power memiliki definisi lain, yaitu kekuatan
yang bersumber dari otoritas yang dapat dipertimbangkan hak untuk memerlukan
dan pemenuhan perintah. Contoh daro Legitimate Power adalah : Pegawai polisi
mengatakan penonton untuk pindah jika berada dalam suatu konser/pertunjukan
musik, dosen menunggu isi kelas diam dan tenang sebelum mengajarkan materinya.
4. Expert power (Kekuasaan Pakar)
Pengaruh berdasar pada kepercayaan
target bahwa pemegang kekuatan memiliki keahlian dan kemampuan yang superior
dalam bidangnya. Seseorang yang memang ahli dalam bidangnya, akan mudah untuk
menguasai/ mempengaruhi orang lain.Para anggota dalam suatu kelompok, pasti
memiliki skill dan kemampuan yang berbeda. Maka dari itulah, suatu kelompok
tercipata untuk saling melengkapi kekurangan anggota kelompki lainnya. Namun
pada dasarnya, French dan Raven seseorang tidak perlu menjadi ahli untuk mendapatkan
kekuatan ahli. Orang tersebut hanya perlu diterima oleh orang lain sebagai
seorang yang ahli (Kapolwitz,1978; Littlepage & Mueller,1997). Sebenarnya,
seseorang tidak harus memaksakan diri untuk menjadi seseorang yang ahli.
Karena, sebenarnya kemampuan apapun yang kita miliki, tidak hanya kita yang
menilai, tapi kita pun perlu penilaian dari orang lain. Contoh dari expert
power adalah : seorang pasien percaya pada hasil diagnose dokter atas pentakit
yang dideritanya, seseorang percaya pada seorang ilmuwan pada bidang, karena
ilmuwan tersebut telah membuktikan hasil penelitiaanya.
6. Referent Power (Kekuasaan Rujukan)
Pengaruh yang didasarkan pada pemilikan sumber daya atau ciri pribadi
yang diinginkan oleh seseorang, berkembang dari rasa kagum terhadap orang lain,
untuk menjadi seperti orang yang dikaguminya itu, dikarenakan adanya karisma.
Selain itu, Referent power juga menjelaskan bagaimana charismatic
leader (seberapa tinggi komitmen anggota tersebut pada kelompoknya) mengatur
untuk menggunakan banyak kontrol dalam grup mereka. Siapakah anggota yang
paling baik, paling disukai, paling dihargai dsb.
Daftar
pustaka :
buku karangan Prof. Miriam Budiardjo, berjudul
Dasar – Dasar Ilmu Politik, tahun 2000
Stanley Milgram, Obedience to authority:
an experimental view, Taylor & Francis (1974)
Umar, H. (2000) Business an introduction. Jakarta
: PT Gramedia utama.
Herujuito, Y. (2001) dasar dasar manajemen. Jakarta
: Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar