Jumat, 04 Juni 2010

Gangguan Reseptif - Ekspresif

Gangguan Bahasa Reseptif- Ekspresif
Gangguan bahasa reseptif- ekspresif mengacu pada anak- anak yang memiliki kesulitan baik dalam memahami maupun memproduksi bahasa verbal. Mungkin saja terdapat kesulitan dalam memahami kata- kata atau kalimat- kalimat. Dalam beberapa kasus, anak memiliki kesulitan memahami tipe- tipe kata atau kalimat tertentu (seperti kata- kata yang mengekspresikan perbedaan kuantitas; large, big, atau huge), istilah- istilah spasial (sperti dekat atau jauh), atau tipe- tipe kaliamat (seperti kalimat yang dimulai dengan kata unlike). Kasus- kasus lain ditandai oleh kesulitan memahami kata- kata dan kalimat- kalimat sederhana.


Gangguan bahasa ekspresif melibatkan hendaya dalam penggunaan bahasa verbal seperti perkembangan kosakata yang lambat, kesalahn dalam tata bahasa, kesulitan mengingat kembali kata- kata, dan masalah dalam memproduksi kalimat dengan kerumitan dan panjang yang sesuai dengan usia individu, anak- anak dengan kesulitan ini dapat memiliki gangguan fonologis (artikulasi) yang menambahas masalah bicara mereka.

Gangguan Reseptif

Gangguan Reseptif . .


Anak-anak yang mengalami gangguan ini mempunyai kesulitan mengartikan ucapan orang lain, terutama yang bersifat abstrak. Mereka sering salah mengartikan pertanyaan, komentar, atau cerita yang panjang. Kriteria diagnosis memerlukan intelegensi non-verbal yang normal.

Prognosis kurang baik dibandingkan gangguan berbahasa ekspretif. Pada masa sekolah mereka akan tertinggal oleh teman sebayanya. Karena komprehensi kurang baik, dapat muncul gangguan atensi. Kira-kira 40-60% akan mengalami gangguan fonologi, sedangkan 50% mengalami gangguan membaca. Masalah bahasa, dikombinasi dengan kesulitan membaca atau atensi akan menyebabkan kemampuan akademik yang kurang, rasa percaya diri yang rendah, motivasi yang rendah dan isolasi sosial.

Mereka akan dapat berbicara, tetapi terlambat dibandingkan anak sebayanya. Pada masa dewasa, kemampuan bicara cukup untuk komunikasi sehari-hari, tetapi mereka tetap menunjukan kesulitan bila harus mengartikan atau menceritakan suatu masalah yang kompleks.
Kriteria diagnostik gangguan bahasa reseptif/ekspresif campuran :

* Sulit untuk mengerti kata, kalimat, dan istilah ruang,
* Terganggu dalam akademik, pekerjaan dan komunikasi sosial,
* Tidak memenuhi kriteria untuk gangguan perkembangan pervasif,
* Jika terdapat MR, defisit motor bicara atau sensorik, kesulitan dalam pemusatan lingkungan, kesulitan bahasa yang akut.

gangguan bahasa reseptif berarti bahwa anak memiliki kesulitan dengan pemahaman apa yang dikatakan kepada mereka. Gejala bervariasi antara individu tetapi, secara umum, masalah dengan pemahaman bahasa biasanya dimulai sebelum usia empat tahun.

Anak-anak perlu memahami bahasa sebelum mereka dapat menggunakan bahasa secara efektif. Dalam kebanyakan kasus, anak dengan masalah bahasa reseptif juga memiliki gangguan bahasa ekspresif, yang berarti mereka mengalami kesulitan menggunakan bahasa lisan.

Penyebabnya adalah :

Penyebab gangguan bahasa reseptif seringkali tidak diketahui, tetapi diduga terdiri dari sejumlah faktor yang bekerja dalam kombinasi, seperti kerentanan genetik anak, eksposur anak untuk bahasa, dan pemikiran mereka perkembangan umum dan kognitif (dan pemahaman) kemampuan. gangguan bahasa reseptif yang sering dikaitkan dengan gangguan perkembangan seperti autisme. Dalam kasus lain, gangguan bahasa reseptif disebabkan oleh cedera otak seperti trauma, tumor atau penyakit.

Pengobatan
kemajuan si anak tergantung pada berbagai faktor individu, misalnya apakah cedera otak atau tidak hadir. Pilihan pengobatan dapat mencakup:

* Pidato bahasa terapi
* Satu-satu terapi serta terapi kelompok, tergantung pada kebutuhan anak
* Khusus pendidikan kelas di sekolah
* Integrasi dukungan di prasekolah atau sekolah dalam kasus-kasus kesulitan yang parah
* Arahan ke layanan kesehatan mental untuk perawatan (jika ada juga masalah perilaku yang signifikan).

Gangguan fonologis

PENGERTIAN GANGGUAN FONOLOGIS
Fonologi adalah ilmu tentang perbendaharaan fonem sebuah bahasa dan distribusinya.
Fonologi berbeda dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa direalisasikan atau dilafazkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahasa.
Anak kita harus bisa belajar menggunakan dan mengucapkan bunyian dengan cara yang benar. Artinya bahwa bicara mempunyai kaitan dengan aspek fonologis ini. Bila seorang anak mengalami gangguan fonologis ini, maka kelak ia akan mengalami masalah dalam bahasa dan bicara. Di usia kira-kira lima bulan,refleks oral (mulut) seperti misalnya refleks menghisap (untuk menyusu) akan hilang, berganti dengan gerakan-gerakan yang baik dengan lidahnya, bibirnya, suara decak halus, rahang bawah, dan tenggorokan. Ia juga belajar membedakan bunyian dan mengingatnya sebagai bunyian tertentu. Apabila ia mendenger bunyian itu kembali, maka ia bisa mengenalnya kembali, serta menggunakannya untuk tujuan tertentu. Pada akhirnya kemudian ia bisa berbicara dengan tujuan tertentu: misalnya mengucapkan kata mama akan berbeda artinya jika mengucapkan maem atau makan. Pada akhir tahun pertama umumnya anak-anak mempelajari bunyian dengan pola bunyian yang sama. Pada akhir tahun kedua ia mulai bisa mengucapkan kata-kata berupa beberapa suku kata dengan baik karena kontrol otot-otot sudah semakin baik, yaitu otot lidah, bibir dan langit-langit. Dan juga ia sudah mampu mendengarkan dengan baik. Tinggal beberapa kata seperti s/l/r/ barulah akan dikuasai dengan baik di usianya yang kelima atau keenam.
Sekalipun seorang anak bisa mengucapkan bunyian dengan baik, bukan berarti ia akan bisa juga dengan baik mengucapkan kata-kata. Ia masih harus belajar lebih banyak lagi untuk mengucapkan kata-kata dengan baik, sehingga tidak meletakkan bunyian itu di tempat yang salah. Misalnya pabrik menjadi perabik. Lokomotip menjadi molokotip. Baru pada usia enam tahun, kita boleh mengharapkan bahwa seorang anak haruslah sudah bisa dengan baik mengucapkan
urutan bunyian itu dengan benar, menjadi sebuah kata yang mempunyai makna. Anak-anak yang bicaranya tak jelas atau sukar ditangkap dalam istilah psikologi / psikiatri disebut mengalami gangguan artikulasi atau fonologi. Namun gangguan ini wajar berlaku kerana tergolong gangguan perkembangan. Dengan bertambah umur, diharapkan gangguan ini boleh diatasi.

Gagap

Apakah penyebab gagap.

Gagap adalah hambatan bicara yang berupa pemanjangan atau pengulanggan bunyi tertentu. Hal ini dapat disebabkan oleh cacat atau cedera saraf otot. Tetapi yang sering terjadi bersifat fisioligis, yaitutakut berbicara didepan anak lain, dan dapat berkembang menjadi gagap. Biasanya gagap ini dapat disembuhkan dengan latihan bicara.

Mungkin selama ini beberapa penderita gagap mengira bahwa keanehan yang mereka idap berasal kecemasan yang berlebihan. Tapi sekarang siapa yang tahu, jika kondisi seperti ini diakibatkan oleh tiga gen. Penemuan obat baru membuktikan bahwa pengobatan dapat dikembangkan dengan menonaktifkan gen yang menyebabkan kegagapan. Demikian dilansir Telegraph, baru-baru ini.

Para peneliti dari National on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), Amerika, telah mengidentifikasi tiga gen sebagai biang dari kegagapan. Menurut Dr James Battey, direktur NIDCD, ini adalah penelitian pertama untuk menentukan mutasi gen tertentu sebagai penyebab potensial gagap, kelainan yang selama ini mempengaruhi tiga juta orang Amerika, dan dengan demikian, mungkin akan mengarah pada ekspansi pilihan untuk pengobatan.

Gagap adalah gangguan berbicara di mana seseorang mengulangi atau memperpanjang suara, suku kata, atau kata-kata, mengganggu aliran normal bicara. Hal ini dapat menghambat komunikasi dan kualitas hidup seseorang. Sebagian besar anak-anak yang gagap akan mengatasi gagap, meskipun banyak yang gagal.

Saat ini terapi gagap untuk orang dewasa telah berfokus pada strategi seperti mengurangi kecemasan, mengatur pernapasan dan kecepatan bicara, dan menggunakan perangkat elektronik untuk membantu meningkatkan kelancaran. Tetapi karena gagap cenderung penyakit turunan, para peneliti memutuskan untuk memeriksa, melihat apakah ada komponen genetik.

Penelitian yang dilakukan pada 123 gen orang Pakistan yang gagap dan 96 orang yang tidak, mengidentifikasi tiga mutasi pada gen tertentu yang muncul dalam individu yang gagap tetapi tidak pada mereka yang fasih berbicara. Gen yang ditemukan juga telah dikaitkan dengan beberapa penyakit metabolik, dan pegobatan untuk kondisi seperti ini sudah tersedia.

Gangguan bicara terbata-bata atau gagap sering dilakukan komedian untuk memancing tawa. Tapi sebenarnya orang yang gagap tidak boleh dianggap sepele dan harus mendapat bantuan profesional. Bisakah gagap disembuhkan?

Gagap adalah suatu gangguan bicara yakni seseorang akan memperpanjang atau mengulang kata, suku kata atau frase dalam berbicara. Orang yang gagap akan lebih sulit untuk berbicara lancar jika mengalami stres, kelelahan atau berbicara di depan orang banyak. Tapi kebanyakan orang yang gagap akan lebih mudah berbicara jika dalam suasana yang santai.

Beberapa tanda yang biasa ditunjukkan oleh orang yang mengalami gagap adalah memiliki masalah saat memulai sebuah kata, frase atau kalimat, mengulangi kata atau suku kata, mata berkedip dengan cepat, bibir gemetar, muka seperti mengencang saat ingin berbicara, menggunakan kata seperti ‘ehmmm’ lebih sering dan rahang gemetar.

Seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Jumat (22/1/2010) para ahli belum sepenuhnya yakin mengenai penyebab gagap. Tapi diduga seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan gagap, kemungkinan bisa menjadi salah satu faktor risiko.

Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin bisa menyebabkan gagap, yaitu:

1. Faktor perkembangan.
Anak kecil yang hingga usia 3,5 tahun masih terbata-bata dalam berbicara, ada kemungkinan bisa mengakibatkan gangguan gagap hingga dewasa nanti. Jika sejak awal kemampuan berbahasanya tidak cukup berkembang, hal ini bisa menghambat perkembangan sehingga akan terjadi keterlambatan berbicara.

2. Faktor neurogenik.
Gagap bisa terjadi ketika sinyal antara otak, saraf berbicara dan otot tidak bekerja dengan benar. Hal ini bisa mempengaruhi anak-anak, orang dewasa serta orang yang setelah terkena stroke atau cedera otak.

3. Faktor psikologis.
Alasan utama terjadinya gagap dalam jangka waktu yang panjang adalah akibat beberapa faktor psikologis yang dapat memperburuk kondisinya seperti stres, malu, cemas atau rendah diri.

Jika gagap yang dialami telah sangat mengganggu aktivitas serta melibatkan emosional seperti menjadi takut untuk bertemu orang, menimbulkan efek buruk pada kesehatan serta frekuensinya semakin sering, sebaiknya segera konsultasikan dengan ahli untuk mendapatkan pertolongan.

Perawatan yang diberikan untuk orang yang gagap adalah mengajarkannya keterampilan, strategi serta perilaku yang bisa membantunya berkomunikasi, yaitu:

1. Mengontrol kemampuan berbicaranya.
Melatihnya berbicara secara perlahan-lahan dengan menggunakan kalimat atau frase yang pendek sambil diajarkan meregangkan antara vokal dan konsonan. Jika teratur dilakukan dalam jangka waktu panjang, maka tingkat keberhasilannya bisa tinggi serta mencegah kekambuhan.

2. Mengontrol pernapasan.
Seseorang diajarkan bagaimana mengatur dan mengendalikan pernapasannya serta artikulasi antara bibir, rahang dan lidah.

3. Terapi modifikasi gagap.
Tujuan dari terapi ini adalah untuk memodifikasi gagap agar bisa dikendalikan dan bukan menghilangkannya, seperti mengatasi kecemasan atau ketakutan yang bisa memperparah kondisi.

Terapi ini mencakup 3 tahap, yaitu mengidentifikasi perilaku inti dan sekunder yang menyertai gagap, berlatih mengurangi rasa takut dan cemas sehingga dapat mencegah bicara gagap yang parah serta memodifikasi dengan berlatih mengulang-ngulang kata dan mengantisipasi kata yang dapat sulit diucapkan.

Enkopresi

Faktor Resiko Konstipasi Pada Anak

Hampir semua dokter mempunyai pengalaman menghadapi penderita dengan konstipasi. Konstipasi kadang-kadang mudah diatasi, tetapi bisa juga menimbulkan problem yang sulit diatasi. Konstipasi adalah kesulitan atau hambatan pengeluaran tinja melalui kolon dan rectum, biasanya disertai kesulitan saat defeksi. Pada keadaan normal 24 jam kolon harus dikosongkan secara teratur. Sebagian orang sehat melakukan defeksi 2-3 kali dalam sehari. Tetapi ada pula yang mempunyai kebiasaan melakukan defeksi tiap 2 hari sekali. Diare adalah pengeluaran tinja yang encer atau lembek dengen frekuensi lebih dari normal.

Sedangkan konstipasi adalah defeksi yang jarang dengan konsistensi tinja yang keras dan kering. Lebih dari 90% bayi cukup bulan yang baru lahir mengeluarkan mekonium dalam 24 jam dan sebagian yang lain mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama. Konstipasi harus diperhatikan pada bayi tetapi pada sebagian besar anak, terutama pada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Keadaan konstipasi biasanya relatif tidak berbahaya. Setelah mekonium keluar, konsistensi dan frekuensi buang air besar biasanya berubah-ubah. Bentuk tinja tidak normal pada bayi berlangsung sampai 2 tahun.

Jumlah penderita konstipasi sekitar 3% dari jumlah kunjungan rata-rata pada dokter anak dari lebih dari 25% pada klinik gastroenterologi anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masalah yang berarti pada konstipasi adalah penanganan konstipasi dan kurangnya pengertian secara umum mengenai konstipasi pada anak. Gangguan defekasi sebagai bentuk umum dari defekasi yang tidak normal tidak hanya meliputi konstipasi, tetapi gejala-gejala lain seperti soiling, enkropresis atau nyeri perut. Mekanisme dasar yang bertanggung jawab atas gangguan defekasi masih belum jelas.

Enuresis

Kata Enuresis berasal dari bahasa Yunani, “enourein” yang artinya buang air kecil. Dalam dunia medis, istilah ini digunakan untuk istilah mengompol pada anak, saat malam ataupun siang hari. Tetapi istilah enuresis lebih sering dipakai sebagai istilah mengompol saat anak tidur pada malam hari atau lazim disebut primary nocturnal enuresis (PNE) atau enuresis nokturnal.
Enuresis nokturnal merupakan kondisi dimana anak yang sudah mampu menahan kencing saat terjaga tetapi mengompol saat tertidur. Ngompol masih dianggap normal apabila terjadi pada balita dan dianggap abnormal apabila terjadi pada anak diatas usia 5 tahun.
Berdasarkan derajat penyakit, enuresis nokturnal terbagi menjadi derajat ringan (ngompol pada 1-6 malam di bulan terakhir), derajat sedang (ngompol pada 7 malam atau lebih di bulan terakhir dan tidak setiap malam), dan derajat berat (mengompol setiap malam). Sedangkan berdasarkan jumlah gejala yang dikeluhkan, enuresis dapat dibagi menjadi tipe monosimptomatik dan non-monosimptomatik. Anak dengan enuresis monosimptomatik hanya mengompol di malam hari dan tidak ada gejala inkontinensia pada siang hari, sedangkan anak dengan enuresis non-monosimptomatik mengalami inkontinensia pada siang hari selain mengompol di malam hari.
Berdasarkan penyebabnya, enuresis dikelompokkan menjadi enuresis primer dan enuresis sekunder. Enuresis primer : dimana anak yang sejak lahir hingga usia 5 atau 6 tahun masih tetap ngompol. Tetapi bila anak pernah ‘berhenti’ sedikitnya 6 bulan dan mendadak ngompol lagi maka dikelompokkan dalam enuresis sekunder.

Enuresis adalah nama medis untuk mengompol, atau sengaja buang air kecil pada anak-anak yang belum bisa mengontrol kandung kemih mereka. Anak perempuan biasanya lebih cepat bisa mengontrol kandung kemihnya dibanding anak laki-laki. Diagnosis enuresis diperlukan pada anak perempuan yang berusia di atas lima dan untuk anak laki-laki yang berusia di atas enam yang masih mengompol. Beberapa jenis mengompol, antara lain:

enuresis diurnal--mengompol pada siang hari.

nokturnal enuresis--mengompol pada malam hari.

enuresis primer-- terjadi ketika anak tidak bisa kencing di toilet.

Pengobatan:

Pengobatan khusus untuk enuresis akan ditentukan oleh dokter berdasarkan:

- usia anak, kesehatan
secara keseluruhan, dan sejarah medis

- kondisi anak sejauh mana kondisi

Bunuh Diri

Bunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide; dalam budaya Jepang dikenal istilah harakiri) adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan atau motif bunuh diri bermacam-macam, namun biasanya didasari oleh rasa bersalah yang sangat besar, karena merasa gagal untuk mencapai sesuatu harapan.
Definisi
Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas permintaannya.
Betapapun kebudayaan dan pola pikir manusia, memberikan berbagai alasan dan definisi maksud yang berbeda-beda tentang bunuh diri ini. Namun, tetap saja pada intinya adalah "keputus-asaan".
Sebab orang yang tidak berputus asa dan bersedia tetap menjalani kehidupan seberat dan seburuk apapun, maka ia tidak akan pernah melakukan kegiatan bunuh diri ini. Sebab ia sadar, bahwa hidup ini memang penuh cobaan-cobaan berat dan pahit, jadi bunuh diri baginya hanyalah tindakan sia-sia dan pengecut. Sebab masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini, dan segala sesuatu pastilah ada batasnya. Sebab betapapun beratnya persoalan, tetap saja ia memiliki batas akhir (penyelesaian), walaupun permasalahan itu harus selesai oleh waktu, tapi ia selesai juga.
Dalam pandangan islam hal ini adalah perbuatan yang sangat keji, dan termasuk dosa yang sangat besar. Dimana, kegiatan bunuh diri ini adalah kegiatan manusia-manusia pengecut/pecundang hidup (looser), sebab kekalahan memang sudah mutlak menjadi milik mereka jika mereka membunuh dirinya sendiri.
Motif bunuh diri
Pada dasarnya, segala sesuatu itu memiliki hubungan sebab akibat (ini adalah sistematika). Dalam hubungan sebab akibat ini akan menghasilkan suatu alasan atau sebab tindakan yang disebut motif.
Motif bunuh diri ada banyak macamnya. Disini penyusun menggolongkan dalam kategori sebab, misalkan :
1. Dilanda keputusasaan dan depresi
2. Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
3. Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
4. Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
5. Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.
Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
1. egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
2. altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
3. anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).

Kamis, 03 Juni 2010

ANAK AUTIS

Anak Autis

Memiliki anak yg menderita autis memang berat. Anak penderita autis bisa di bilang seperti seorang yang kerasukan setan. Selain tidak mampu bersosialisasi, penderita tidak dapat mengendalikan emosinya. Kadang tertawa terbahak, kadang marah tak terkendali. Anak autis tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri & memiliki gerakan-gerakan aneh yang selalu diulang-ulang.

Penelitian yang intensive di dunia medis pun dilakukan oleh para ahli. Dimulai dari hipotesis sederhana sampai ke penelitian klinis lanjutan. Dan setelah banyak membaca & mengamati, saya sebagai orang awam yg sederhana ini dapat menarik kesimpulan sementara, yaitu:

  1. Autis bukan karena keluarga (terutama ibu yang paling sering dituduh) yang tidak dapat mendidik penderita. Anak autis tidak memiliki minat bersosialisasi, dia seolah hidup didunianya sendiri. Dia tidak peduli dengan orang lain. Orang lain (biasanya ibunya) yang dekat dengannya hanya dianggap sebagai penyedia kebutuhan hidupnya.
  2. Jarang sekali anak autis yang benar-benar diakibatkan oleh faktor genetis. Alergi memang bisa saja diturunkan, tapi alergi turunan tidak berkembang menjadi autoimun seperti pada penderita autis.
  3. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak yang diakibatkan oleh keracunan logam berat seperti mercury yang banyak terdapat dalam vaksin imunisasi atau pada makanan yang dikonsumsi ibu yang sedang hamil, misalnya ikan dengan kandungan logam berat yang tinggi.
  4. Terjadi kegagalan pertumbuhan otak karena nutrisi yang diperlukan dalam pertumbuhan otak tidak dapat diserap oleh tubuh, ini terjadi karena adanya jamur dalam lambungnya.
  5. Terjadi autoimun pada tubuh penderita yang merugikan perkembangan tubuhnya sendiri karena zat-zat yang bermanfaat justru dihancurkan oleh tubuhnya sendiri. Imun adalah kekebalan tubuh terhadap virus/bakteri pembawa penyakit. Sedangkan autoimun adalah kekebalan yg dikembangkan oleh tubuh penderita sendiri yang justru kebal terhadap zat-zat penting dalam tubuh & menghancurkannya.
  6. Akhirnya tubuh penderita menjadi alergi terhadap banyak zat yang sebenarnya sangat diperlukan dalam perkembangan tubuhnya. Dan penderita harus diet ekstra ketat dengan pola makan yang dirotasi setiap minggu. Soalnya jika terlalu sering & lama makan sesuatu bisa menjadikan penderita alergi terhadap sesuatu itu.
  7. Autis memiliki spektrum yang lebar. Dari yang autis ringan sampai yang terberat. Termasuk di dalamnya adalah hyper-active, attention disorder, dll.
  8. Kebanyakan anak autis adalah laki-laki karena tidak adanya hormon estrogen yang dapat menetralisir autismenya. Sedang hormon testoteronnya justru memperparah keadaannya. Sedikit sekali penderitanya perempuan karena memiliki hormon estrogen yang dapat memperbaikinya.


Rabu, 10 Maret 2010

Hanya Kamu

Kamu orang yang selalu ku sayang,ku cinta, ku jaga setiap waktu adalah kamu...dimana hanya aku yang dapat kebaikan, ketulusan hati seseorang seperti kamu dan orang lain mungkin tak semuanya dapat,jika saja waktu itu aku hanya diam dan menunggu pasti aku akan melewatkannya dengan kekecewaan yang dalam dan hati yang gelisah..Untung keberanian dan keberuntungan datang menghampiri, dan aku mulai mencoba sedikit demi sedikit dan ternyata aku dapat seperti yang aku damba yaitu kamu..
Tak ada yang bisa menandingi kamu,tak ada yang bisa dapatkan kamu selain aku,,jika memang kamu bukan jodoh ku "TAK APA" yan. Aku tidak akan menyesal karna orang yang menyesalinya karna orang yang pernah ku sayang dan ku cinta sepenuh hati pernah ku miliki dan ku jaga dan kamu adalah orang pertama yang membuat ku seperti ini, aku pasti ingat selalu kenangan manis yang terukir di hati kita berdua walaupun kamu bukan jodoh ku....

Buat Kamu..

Masih adakah cinta yang itu
yang utuh untuk kau semangatkan lagi di hati ku..
jika memang masih ada cinta itu
kembalilah pada ku
karena aku akan menerima mu kembali
apa adanya...

kau...membuat ku bahagia
membuat ku jatuh cinta
tapi kenapa sekarang kau
tancapkan pisau di hati ku
dan membuat ku TERLUKA.....
Kalaupun kini aku jatuh cinta,kepada "dia"..
aku akan menyimpan kamu dan kenangan "pahit"
itu di dalam bayangan cinta ku..

Tetapi kenapa semua kembali runtuh dalam sekejap..
semua hancur seperti dulu lagi
semua kembali meninggalkan ku sendiri...

....

Tuhan..kau titipkan kebahagian
melalui "dia" tapi kenapa kau
ambil juga melalui mereka..

Didalam senyuman hangat ku
aku menyimpan tangis atas semua penghianatan
mu pada ku..
Tapi aku menyembunyikannya
hanya karna aku tak mau kehilanganmu..

Walaupun pilu ini masih aku rasakan karna penghiatanmu,
tapi aku akan selalu menempatkan cinta dan kenangan terindah tentang mu
di lubuk hati ku..

Tanpa judul

J angan mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba..
Jangan menyerah jika kamu masih merasa sanggup..
Jangan mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya..

Cinta datang kepada orang yang masih punya harapan walaupun,orang tersebut sudah dikecewakan tetapi dia masih punya rasa percaya,walaupun dia telah dikhianati kepada dia yang masih ingin mencintai walaupun dia telah disakiti sebelumnya..

Jumat, 05 Maret 2010

kata-kata

Tuhanku..
aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidup ku,seorang pria memiliki hati yang bijak seorang pria yang tidak hanya mencintaiku,tapi juga menghormatiku,seorang pria yang menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi..

Tuhanku..
aku tidak meminta orang yang sempurna namun seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya,seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya dan bilamana kelak kami akan kembali maha besarnya engkau karna telah memberikan seorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna..

Minggu, 21 Februari 2010

Anak Hiperaktif

Anak hiperaktif menurut saya anak yang tidak bisa diam atau lebih jelasnya anak yang susah dikendalikan.seperti adik teman saya sebut saja dia dengan sii."R" setiap saya datang kerumahnya ada saja kegiatan yang dia lakukan sering kali saya melihat seorang ibu yang mempunyai anak yang seperti ini sering menanganinya dengan cara dimarahi atau dipukul saya sempat tidak setuju dengan cara-cara seperti itu karena takut nantinya berdampak negatif terhapat sii anak.saya juga pernah menanyakan kepada teman saya apa sih yang ibu lo lakuin klo sii."R"melakukan kegiatan yang ibu lo gak seneng?terus teman saya bilang suka dipukul.
setelah saya tanyakan seperti itu saya langsung berfikir masa seperti itu menanganinnya dan sempat tidak setuju dengan cara sii.ibunya kalau menurut saya tidak harus dengan k'kerasan kita bisa melakukannya dengan cara memahaminya ketika dia sedang melakukan sesuatu yang menurut orang lain menimbulkan rasa kesal jangan tekan dia,terima situasi itu perlakukan sii.anak dengan hangat dan sabar tetapi kita tetap konsisten dan tegas dalam menerapkannya kalau anaksedang tidak bisa coba kita pegang kedua tangannya dengan lembut,kemudian ajak sii.anak duduk dan diam. mintalah anak menatap mata anda ketika kita sedang berbicara atau tidak berbicara,berilah arahan dengan nada lembut dan tidak membentak arahan seperti ini bisa melatih sii.anak menjadi disiplin atau tegas dalam menghadapi sesuatu apapun cara ini lah menurut saya memperlakukan anak hiperaktif dan tidak harus diperlakukan kasar.kalau cara seperti ini sii.anak tidak membaik coba dilakukan konsultasi dengan dokter.