Gangguan Reseptif . .
Anak-anak yang mengalami gangguan ini mempunyai kesulitan mengartikan ucapan orang lain, terutama yang bersifat abstrak. Mereka sering salah mengartikan pertanyaan, komentar, atau cerita yang panjang. Kriteria diagnosis memerlukan intelegensi non-verbal yang normal.
Prognosis kurang baik dibandingkan gangguan berbahasa ekspretif. Pada masa sekolah mereka akan tertinggal oleh teman sebayanya. Karena komprehensi kurang baik, dapat muncul gangguan atensi. Kira-kira 40-60% akan mengalami gangguan fonologi, sedangkan 50% mengalami gangguan membaca. Masalah bahasa, dikombinasi dengan kesulitan membaca atau atensi akan menyebabkan kemampuan akademik yang kurang, rasa percaya diri yang rendah, motivasi yang rendah dan isolasi sosial.
Mereka akan dapat berbicara, tetapi terlambat dibandingkan anak sebayanya. Pada masa dewasa, kemampuan bicara cukup untuk komunikasi sehari-hari, tetapi mereka tetap menunjukan kesulitan bila harus mengartikan atau menceritakan suatu masalah yang kompleks.
Kriteria diagnostik gangguan bahasa reseptif/ekspresif campuran :
* Sulit untuk mengerti kata, kalimat, dan istilah ruang,
* Terganggu dalam akademik, pekerjaan dan komunikasi sosial,
* Tidak memenuhi kriteria untuk gangguan perkembangan pervasif,
* Jika terdapat MR, defisit motor bicara atau sensorik, kesulitan dalam pemusatan lingkungan, kesulitan bahasa yang akut.
gangguan bahasa reseptif berarti bahwa anak memiliki kesulitan dengan pemahaman apa yang dikatakan kepada mereka. Gejala bervariasi antara individu tetapi, secara umum, masalah dengan pemahaman bahasa biasanya dimulai sebelum usia empat tahun.
Anak-anak perlu memahami bahasa sebelum mereka dapat menggunakan bahasa secara efektif. Dalam kebanyakan kasus, anak dengan masalah bahasa reseptif juga memiliki gangguan bahasa ekspresif, yang berarti mereka mengalami kesulitan menggunakan bahasa lisan.
Penyebabnya adalah :
Penyebab gangguan bahasa reseptif seringkali tidak diketahui, tetapi diduga terdiri dari sejumlah faktor yang bekerja dalam kombinasi, seperti kerentanan genetik anak, eksposur anak untuk bahasa, dan pemikiran mereka perkembangan umum dan kognitif (dan pemahaman) kemampuan. gangguan bahasa reseptif yang sering dikaitkan dengan gangguan perkembangan seperti autisme. Dalam kasus lain, gangguan bahasa reseptif disebabkan oleh cedera otak seperti trauma, tumor atau penyakit.
Pengobatan
kemajuan si anak tergantung pada berbagai faktor individu, misalnya apakah cedera otak atau tidak hadir. Pilihan pengobatan dapat mencakup:
* Pidato bahasa terapi
* Satu-satu terapi serta terapi kelompok, tergantung pada kebutuhan anak
* Khusus pendidikan kelas di sekolah
* Integrasi dukungan di prasekolah atau sekolah dalam kasus-kasus kesulitan yang parah
* Arahan ke layanan kesehatan mental untuk perawatan (jika ada juga masalah perilaku yang signifikan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar