1.1
Pengertian manusia
Pengertian Manusia adalah
makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai
apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena manusia menjalankan
peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan
perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium
kehidupan sosial.
Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah
kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama,
serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.
Manusia itu
terdiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada
luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat; yaitu
mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
c. Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang
bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafas; dalam
pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri
1.2
Pengertian hakekat manusia
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam
usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia
lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat
kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
1.3
Kepribadian bangsa timur
Kepribadian
Bangsa Timur merupakan suatu karakter yang mencerminkan masyarakat yang menganut budaya dari Timur (Asia
& Timur-Tengah), yang menunjukkan ke- khasan
dan pola pikir dan kebiasaan yang terdapat di daerah Timur.
Kepribadian
bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo
seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi.
Dalam
berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi
mereka duduk sambil memegang poster protes
dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga
identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun
dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan
negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat
Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan
lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa aturan atau larangan yang tidak boleh
dilakukan menurut versi orang dulu yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu
nasihat yang membangun. Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut
merupakan ciri khas kepribadian yang unik.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan
yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat
atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya
bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian
khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan
tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong.
Jadi
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan bangsa lain nya karna menurut
saya bangsa timur adalah bangsa yang memiliki karakter atau kepribadian dasar
yang sopan, ramah, dan santun. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya
kebiasaan yang sudah turun-temurun dilakukan oleh bangsa timur yakni misalnya,
di Jepang orang-orang akan membungkukkan badannya ketika memberi salam pada orang
lain, dan kebiasaan pelajar Indonesia yang sebelum berangkat ke sekolah akan
mencium tangan orang tua dan kemudian memberikan salam.
1.4
Pengertian kebudayaan
Kebudayaan
selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang
lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk
memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali
dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari
karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan
kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya,
agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa
yang meliputi jiwa manusia mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang
perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas, didalamnya
termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan
hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat.
Selanjtunya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang
hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu
pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa
dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya,
agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat. Dari
pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari
pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk
menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi
segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu
sendiri.Atas dadar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure kebudayaan yang
umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1. unsur religi
2. sistem
kemasyarakatan
3. sistem
peralatan
4. sistem mata
pencaharian hidup
5. sistem
bahasa
6. sistem
pengetahuan
7. seni
1.5
Unsur – unsure kebudayaan
Ada beberapa pendapat
ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.
Melville
J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
2.
Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
1.6
Wujud kebudayaan
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan) Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya) Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
1.7
Orientasi wujud kebudayaan
Terdapat
banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia.
Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak
kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan
terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup
manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima Masalah
Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka
Kluckhohn ) :
·
Hakekat Hidup
1. Hidup itu buruk
2. Hidup itu baik
3. Hidup bisa buruk dan baik, tetapi
manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
4. Hidup adalah pasrah kepada nasib
yang telah ditentukan.
·
Hakekat Karya
1. Karya itu untuk menafkahi hidup
2. Karya itu untuk kehormatan.
1.8
Perubahan kebudayaan
Terjadinya
gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :
- Sebab-sebab yang berasal dari masyarakat dan kebudayaanya sendiri. Misalnya perubahan jumlah dan kompisisi penduduk.
- Perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka cenderung berubah lebih cepat,seperti masuknya budaya barat yang mempengaruhi masyarakat Indonesia.
Berbagai
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan
bari,diantaranya :
- Terbatasnya kontak dengan masyarakat luar disebabkan karena masyarakat yang terlalu menutup diri dengan lingkungan luar.
- Terbatasnya kontak dengan masyarakat luar disebabkan karena masyarakat yang terlalu menutup diri dengan lingkungan luar.
-
Pandangan hidup dan nilai-nilai dominan pada suatu kebudayaan ditentukan oleh
agama,maka penerimaan unsur baru mengalami hambatan yang harus diukur dengan
ukuran yang berlandas agama.
-Corak
struktur sosial masyarakat menentukan proses penerimaan kebudayaan sehingga
system otoriter sukar menerima unsur budaya baru.
-Unsur
budaya yang diterima jika sebelumnya sudah ada unsur budaya lain yang menjadi
landasan bagi unsur kebudayaan yang baru tersebut.
-
Mudah dibuktikan kegunaanya oleh masyarakat yang bersangkutan bila unsur baru
memuliki kegiatan yang terbatas.
1.9
Kaitan manusia dan kebudayaan
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai
perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain hubungan antar manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan manusia dan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis.
Proses dialektis ini tercupta melalui tiga tahap,yaitu :
Proses dialektis ini tercupta melalui tiga tahap,yaitu :
- Eksternalisasi:
Proses manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunia.
2. Obyektivitas: Proses masyarakat menjadi realitas obyektif,menjadikan masyarakat dengan segala pranata sosialnnya untuk mempengaruhi,dan membentuk perilaku manusia.
3.
Internalisasi: Proses manusia mempelajari kembali masyarakatnya agar dia dapat
hidup baik,hingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Sumber :
Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad
Muchji diterbitkan oleh Universitas
Gunadarma.
Sudoto Pinahwuhti Ari Wibowo (phewe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar