C.Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan
1.1
Pendekatan kesusastraan
1.2
Ilmu budaya dasar yang
dihubungkan dengan prosa
Prosa berasal dari bahasa latin “prosa” yang
artinya "terus terang", yang merupakan karya sastra yang disusun
dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama. Jenis
tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.
Jenis-jenis prosa :
- Dongeng
Dongeng
merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau
tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
- Cerpen
Cerpen
adalah karangan pendek yang berbentuk prosa.
3. Novel
Novel
adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan
seseorang atau beberapa orang tokoh.
- Biografi
Biografi
adalah riwayat yang ditulis oleh orang lain.
- Esai
Esai
merupakan karangan yang berisi ujaran populer dan dengan pola penyajian yang
bersifat santai. Ulasan-ulasannya bersifat pribadi, akrab, dan asyik dibaca
layaknya obrolan biasa.
- Kritik
Kritik
merupakan tanggapan atau pertimbangan atas baik buruknya suatu karya (puisi,
cerepn, drama, dsb). Kritik biasanya disertai dengan analisis dan
kesimpulan-kesimpulan.
- Artikel
Artikel
adalah karya tulis lengkap yang dimuat di Koran, majalah, atau internet.
Komponen dalam prosa lama :
Komponen dalam prosa lama :
1.
Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas empat baris yang bersajak bersilih
dua-dua (pola ab-ab), dan biasanya, tiap baris terdiri atas empat perkataan.
2.
Gurindam adalah puisi Melayu lama yang terdiri dari dua larik (baris),
mempunyai irama akhir yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
3.
Mantera adalah merupakan satu daripada genra puisi Melayu tradisional yang
diwarisi sejak zaman primitif, prasejarah, animisme.
4.
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan
isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris).
5.
Sage merupakan cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan
keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang.
Komponen dalam prosa baru :
Komponen dalam prosa baru :
1.
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam
bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa
italia novella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita".
2.
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah
biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan
data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang
terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut.
3.
Cerpen adalah cerita yang berbentuk naratif. Jadi cerpen bukan argumentasi atau
analisa atau deskripsi.
4.
Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan
oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa yunani yang berarti
"aksi", "perbuatan".
5.
Soneta adalah salah satu bentuk sastra baru yang berasal dari Italia. Soneta
masuk kedalam sastra Indonesia baru
1.3
Nilai –nilai dalam prosa fiksi
Prosa
fiksi merupakan
sebuah bentuk karya sastra yang disajikan dalam bentuk bahasa yang tidak terikat oleh jumlah kata dan unsur
musikalitas. Bahasa yang tidak terikat
itu digunakan untuk menyampaikan tema atau pokok persoalan dengan sebuah amanat yang ingin disampaikan berkenaan dengan
tema tersebut. Oleh karena itu, dalam apresiasi
dengan tujuan tnembenkan penghargaan terhadap karya prosa itu, kita haruslah bisa “membongkar” dan menerangjelaskan hal-hal
yang berkenaan dengan ukuran keindahan
dan “kelebihan” karya prosa itu.
Nilai-nilai
dalam prosa fiksi ;
1. Nilai penikmatan atau
menyenangi. Tindakan operasionalnya pada tahap ini adalah
misahiya membaca karya sastra (puisi maupun novel}, menghadiri acara deklamasi, dan
sebagainya.
2. Nilai penghargaan. Tindakan operasionalnya, antara lain, melihat kebaikan, nilai, atau
manfaat suatu karya sastra, dan merasakan pengaruh suatu karya ke dalam jiwa, dan
sebagainya.
misahiya membaca karya sastra (puisi maupun novel}, menghadiri acara deklamasi, dan
sebagainya.
2. Nilai penghargaan. Tindakan operasionalnya, antara lain, melihat kebaikan, nilai, atau
manfaat suatu karya sastra, dan merasakan pengaruh suatu karya ke dalam jiwa, dan
sebagainya.
3.
Nilai pemahaman. Tindakan opersionalnya adalah meneliti dan menganalisis unsur
intrinsik dan unsur ektrinsik suatu karya: astra, serta berusaha menyimpulkannya.
intrinsik dan unsur ektrinsik suatu karya: astra, serta berusaha menyimpulkannya.
4.
Nilai penghayatan. Tindakan operasionalnya adalah rnenganalisis lebih lanjut
akan suatu karya, mencari hakikat
atau makna suatu karya beserta argumentasinya; membuat tafsiran dan menyusun pendapat berdasarkan analisis yang
telah dibuat.
5. Nilai penerapan. Tindakan operasionalnya adalah mclahirkan ide baru, mengamalkan
penemuan, atau mendayagunakan hasil operasi dalam mencapai material, moral, dan
struktural untuk kepentingan sosial, politik, dan budaya
5. Nilai penerapan. Tindakan operasionalnya adalah mclahirkan ide baru, mengamalkan
penemuan, atau mendayagunakan hasil operasi dalam mencapai material, moral, dan
struktural untuk kepentingan sosial, politik, dan budaya
1.4
Ilmu budaya dasar yang
dihubungkan dengan puisi
Puisi merupakan
sebuah bentuk karya sastra singkat untuk menuangkan apa yang ada di pikiran
kita, apa yang ada di hati kita, dan apa yang ada di jiwa kita. Dikatakan
singkat karena puisi adalah bentuk karya sastra yang paling pendek jika
dibandingkan cerpen atau novel.
Kreativitas penyair dalam membangun puisi dapat diartikan sebagai berikut. Kreatif merupakan gagasan memusikalisasikan puisi didasari oleh dan dari keinginan-keinginan individual bersifat subyektif yang bertujuan untuk kepuasan pribadi. Puisi, selain sebagai karya sastra yang harus diinterpretasikan, juga dapat menjadi medium kreativitas. Sama seperti dramatisasi puisi, yang juga merupakan kegiatan kreatif. Dan ketiga, karena bersifat kreatif, maka musikalisasi puisi pun tidak memiliki kategori-kategori, batasan, atau aturan-aturan yang bersifat mengikat.
Kreativitas penyair dalam membangun puisi dapat diartikan sebagai berikut. Kreatif merupakan gagasan memusikalisasikan puisi didasari oleh dan dari keinginan-keinginan individual bersifat subyektif yang bertujuan untuk kepuasan pribadi. Puisi, selain sebagai karya sastra yang harus diinterpretasikan, juga dapat menjadi medium kreativitas. Sama seperti dramatisasi puisi, yang juga merupakan kegiatan kreatif. Dan ketiga, karena bersifat kreatif, maka musikalisasi puisi pun tidak memiliki kategori-kategori, batasan, atau aturan-aturan yang bersifat mengikat.
Sumber :
Buku Ilmu Budaya Dasar
oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji diterbitkan oleh Universitas Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar