D.Manusia dan cinta kasih
1.1
Pengertian cinta dan kasih
Cinta kasih mengandung arti yang berbeda-beda,
misalnya istilah jatuh cinta, dilamun asamara, atau cinta kasih seorang ibu
kepada bayinya, cinta kasih terhadap tanah air, cinta kasih terhadap alam,
cinta kasih terhadap musik, mencintai sesame manusia seperti mencintai diri
sendiri atau cinta seorang lelaki pada seorang perempuan. Semua istilah
tersebut tidak sama tetapi merupakan variasi-variasi sekian banyak.
Kasih sayang adalah kebahagian manusia, oleh
karananya setiap manusia pasti pernah merasa atau mengalaminya dan sekaligus
inti dari permaalahan yang dihadapi dan dialami manusia, dimana kasih sayang
menimbulkan daya kreatifitas manusia untuk mencipta atau menikmati hasil seni
budaya atau karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya antara lain :
o Mengandung nilai-nilai hidup yang lebih
ditekankan pada akibat positif.
o Kasus cinta yang berakibat negative
§ Nilai hidup yang diperkosa
§ Pemerkosaan yang berselubung cinta
§ kasih sayang berlebihan
1.2
Cinta menurut ajaran agama
Cinta adalah rasa
sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya
perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas
kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan
antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah
kepada yang dicintai.
Tiga unsur dalam
cinta, yaitu:
1.keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2.keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3.kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. kadang kadang ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman atau kemesraannya kurang, cinta seperti ini mengandung kesetiaan yg kuat dan kecemburuan yang besar, sehingga dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan keintiman.
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada uang sedikit beli hadiah untuk dia
2.keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya.makan sepiring berdua
3.kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan seterusnya.
tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. kadang kadang ada yang keterikatannya sangat kuat tetapi keintiman atau kemesraannya kurang, cinta seperti ini mengandung kesetiaan yg kuat dan kecemburuan yang besar, sehingga dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan oleh kemesraan dan keintiman.
Unsur Dalam
Segitiga Cinta
Menurut Dr. Salito W.
Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki
3 unsur, yaitu:
-)Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang
yang dicintai, segala prioritas hanya
untuk dia.
-)Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukkan bahwa
tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
-)Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa
kangen apabila jauh atau lama tak
bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Tiga tingkatan
cinta, yaitu:
1.Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih
mementingkan keuntungan diri sendiri.
2.Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif.
3.Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai
2.Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif.
3.Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai
1.3
Kasih saying
Dua
kata, yaitu kasih dan sayang. Arti dari kedua kata tersebut memiliki pengertian
yang sangat luas. Kasih sayang merupakan sesuatu yang palingm mendasar yang
diterima setipa insan. Kasih sayang juga dapat dikatakan sebagai suatu hak yang
harus diterima, karena secara psikologi sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang
seseorang. Kasih sayang bukanlah sekedar hubungan cinta atau asmara antara
seorang laki-laki dan seorang perempuan saja, tetapi memiliki sifat yang
bersifat universal.
Kasih
sayang merupakan rasa cinta yang didambakan setiap individu du dunia. Salah
satunya adalah rasa kasih sayang orang tua kepada anaknya dan sebaliknya.
Anak yang biasanya kekurangan rasa kasih sayang cenderung melakukan hal-hal
yang bersifat negatif atau biasa disebut dengan kenakalan remaja. Hal
tersebut dikarenakan anak tersebut kurang mendapatkan perhatian perhatian dari
orang tuanya. Mereka kadang sengaja melakukan kenakalan tersebut agar orang tua
mereka memperhatikannya.
Agar di dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang lain.
Agar di dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang lain.
1.4
Kemestraan
Kemesraan berasal dari kata mesra. Mesta berarti erat atau karib. Lebih tepatnya lagi mesra berarti erat atau karib sehingga kemesraan menggambarkan suatu hal dan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi yang nyata. Kekerabatan, keakraban yang dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang merupakan hal yang berkaitan dengan kemesraan.
Kemesraan berasal dari kata mesra. Mesta berarti erat atau karib. Lebih tepatnya lagi mesra berarti erat atau karib sehingga kemesraan menggambarkan suatu hal dan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi yang nyata. Kekerabatan, keakraban yang dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang merupakan hal yang berkaitan dengan kemesraan.
Beberapa
tingkatan kemesraan yang dapat dibedakan. Dalam hal ini berdasarkan umur,
yaitu:
a.
Kemesraan dalam Tingkat Remaja.
Kemesraan
yang terjadi pada masa puber atau pubertas dimana seorang remaja memiliki
kematangan secara fisiknya yang menyebakan dorongan seksualitasnya sangat kuat.
b.
Kemesraan dalam Rumah Tangga.
Kemesraan
yang terjadi pada saat pasangan suami istri dalam perkawinan. Terjadi perbedaan
kemesraan yang terjadi pada saat awal pernikahan dengan pada saat beberapa
tahun setelahnya pada beberapa pasangan tertentu.
c.
Kemesraan dalam Manusia Usia Lanjut.
Kemesraan
yang terjadi pada manusia usia lanjut yang jauh berbeda dengan pada usia
sebelumnya
1.5
Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi
ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan makna
kehidupan yang sebenarnya.
Cinta
kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah
cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan
ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang
mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah
Islam, berjuang dengan penuh segala
kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju
cahaya petunjuk.
1.6
Belas kasiahan
Belas
kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain.
Rasa belas kasihan membuat orang-orang
merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan
sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.
Belas
kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong
menolong untuk meringkankan beban setiap orang yang
mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
1.7
Cinta kasih erotis
Cinta
kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama
sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang
yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis
tersebut, Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih
tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih
tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan
yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih
tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali
merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Sumber :
Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad
Muchji diterbitkan oleh Universitas
Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar